MENJADI PENDIDIK PENERUS BANGSA ATAU PELURUS BANGSA? Seri Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH)
Hai, sobat NengDefs. Sekarang lagi ada topik yang muncul di kepala. Pasti sering dengar dong alasan seseorang ingin menjadi guru adalah “ Saya menjadi guru karena ingin menjadi pendidik penerus bangsa”? Hmmmm mungkin >50% alasannya seperti itu. Jadi harus milih yang mana ni? Yuk kita baca
Emang gimana sih penerus bangsa kita itu? Apa yang mau diteruskan? Apakah kita harus mendidik mereka menjadi generasi penerus para pemerintah yang mayoritas tidak maksimal dalam mengurus negara ini? Apakah kita harus mengajarkan mereka untuk melanjutkan perjuangan para koruptor? Menjadi penerus mereka yang dalam negara ini ternyata lebih banyak pengurus negara yang mendapat panggilan dari banyak masyarakat “Nggak becus” dalam mengurus negara ini? Ini merupakan pernyataan salah satu dosen saya di Universitas Negeri Padang, yaitu Ibu Dr. Armiati, M.Pd. Beliau membuat saya berpikir keras dan menampar saya pribadi karena penganut alasan itu untuk menjadi guru.
Seketika itu juga saya membatin Mungkin, dalam saat ini sendiri kata “Penerus” ini kurang tepat untuk menggambarkan bagaimana harusnya pendidik mencetak anak muda berperan nantinya. Mengapa? Lalu terfikirkan kalimat " Mendidik penerus? Apakah mau segala permasalahan di negara ini dilanjutkan hingga puluhan tahun yang akan datang? Apakah mau segala permasalahan bangsa ini dipelihara terus menerus tanpa adanya sebuah solusi pasti?" Lalu, tanpa sadar saya menggeleng dengan kuat. Kalau kata anak-anak milenial kata-kata Bu An (sapaan untuk Buk Armiati) itu jleb, head shot tepat sasaran banget. Iya dan memang iya.
Lantas? Dengan pelurus? Apakkah itu yang tepat?
Hmm, pelurus adalah meluruskan. Dan tugas kita sebagai pendidik adalah membantu mereka untuk menjadi generasi pelurus bangsa. Lalu apa sih generasi pelurus bangsa itu? Yaitu generasi yang harus menyetir tubuh bangsa yang penuh perbedaan ini ke dalam sebuah jalan yang lurus, jalan yang mampu menyatukan semuua perbedaan itu dalam ritme yang seirama. Sudah saatnya semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” menjadi sebuah slogan hidup bangsa yang semakin dijiwai ke dalam tubuh pemuda Indonesia.
Eitssss sebelum itu
Sebelum mendidik pelurus bangsa, mari kita siapkan diri kita sendiri sebagai pelurus bangsa. Sebagai seorang agent of change, problem solver, dan generasi pelurus bangsa, maka kita pendidik di Indonesia tidak harus menjadi sebuah golongan yang pasif. Luruskanlah tubuh bangsa ini dengan membangun sebuah persatuan dan rajutan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, dan didiklah penerus bangsa kita sebagai pelurus bangsa dengan sikap sikap budi pekerti luhur.
Nah salah satu langkah saya untuk menjadi pelurus bangsa adalah dengan mengikuti BIMTEK Pendidikan Keterampilan Hidup, dimana kita harus sadar bahwa disamping ilmu pengetahuan kita harus bisa memberikan ilmu mengenai diri mereka sendiri dan menyadarkan mereka bahwa mereka unik dan memiliki potensi yang berbeda sehingga tidak perlu menjadi orang lain.
Melalui pelatihan ini saya mendapat banyak sekali ilmu pengetahuan yang dibagi kedalam lima modul yaitu
Modul 1 mengenal diri sendiri
Modul 2 membentuk kebiasaan sehat
Modul 3 mengembangkan hubungan saling menghormati
Modul 4 menciptakan dunia yg lebih baik
Modul 5 melakukan aksi
Nah, dari lima modul ini pada akhirnya kita ni sebagai guru diharapkan mampu memfasilitasi siswa-siswi Anda dalam menggunakan keterampilan hidup untuk menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari, seperti menjalin hubungan sosial, menyelesaikan masalah, mengelola risiko, membuat keputusan, dan bekerjasama dengan orang lain. Disamping membaca modul, kita akan dibimbing loh oleh master trainernya dan dibagi menjadi kelompok kecil untuk dapat berdiskusi dan meluapkan keluh kesah serta hambatan kita, atau materi yang kurang kita pahami pada modul.
Nah, Neng def masuk ke dalam Kelompok 1 Angakatan 3 dengan master trainer Ibu keren, Bu Eko Setyorini, jreng jreng jreng
Keren banget kan? Rugi banget deh kalau g ikutan. Yuk cek di https://gurubelajar.simpkb.id/
Selain pelatihan PKH banyak banget pelatihan yang bermanfaat banget buat kamu-kamu guru hebat.
Jadi sudah memutuskan bapak ibuk alasan untuk menjadi guru? Untuk mendidik penerus bangsa atau pelurus bangsa? Komen di bawah ya 😊
Apapun pilihan Bapak/Ibuk tetap semangat, dan berikan lah yang terbaik untuk anak didik kita. Fighting!
Oh ya, jika ada kalimat atau penempatan kata yang belum tepat, saya mohon maaf. Karena saya masih dalam proses belajar. Terimakasih sudah membaca
#HarianNengDefs
#PembaTIKlevel4
#RumahBelajar
0 komentar:
Posting Komentar